Senin, 07 Mei 2012

Operator Sisa Pembagian c++

0 komentar

2.2. Operator Sisa Pembagian


Operator sisa pembagian (operator modulus) yang berupa %. Operator ini diterapkan pada operand bertipe integer. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :

7 % 2  1
Sisa pembagian bilangan 7 dengan 2 adalah 1
6 % 2  0
Sisa pembagian bilangan 6 dengan 2 adalah 0
8 % 3  2
Sisa pembagian bilangan 8 dengan 3 adalah 2


Contoh program :

//*----------------------------------------------------------*

//* Contoh 2.3 : Melihat sisi pembagian dengan *

//* menggunakan operator %. *

//*----------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>


void main()

{

clrscr();

cout << 5 % 7 << ‘\n’; //sisa 5

cout << 6 % 7 << ‘\n’; //sisa 6

cout << 7 % 7 << ‘\n’; //sisa 0

cout << 8 % 7 << ‘\n’; //sisa 1

cout << 9 % 7 << ‘\n’; //sisa 2

}


Hasil eksekusi :
  • 5
  • 6
  • 0
  • 1
  • 2

Kegunaan operator % diantaranya bisa dipakai untuk menentukan suatu bilangan bulat termasuk ganjil atau genap.

2.3. Operator Penurunan dan Penaikan

Kedua operator ini digunakan pada operand bertipe bilangan bulat. Operator penaikan digunakan untuk menaikan nilai variabel sebesar satu, sedangkan operator penurunan dipakai untuk menurunkan nilai variabel sebesar satu. Sebagai contoh :

x = x + 1 ;

y = y – 1 ;

bisa ditulis menjadi :

++ x ;

-- y ;

atau :

x ++ ;

y -- ;

Penaikan dibelakang

Efek peletakkan tanda ++ dibelakang variabel ditunjukkan pada program berikut :

Contoh program :

//*-----------------------------------------------------------*

//* Contoh 2.4 : Pemakaian operator penaikan di *

//* belakang variabel *

//*-----------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

int r = 10;

int s;

clrscr();

s = 10 + r++ ;

cout << “ r = “ << r << ‘\n’ ;




cout << “s = “ << s << ‘\n’ ;


}

Hasil eksekusi :
  • r = 11
  • s = 20
Pada contoh diatas s diisi dengan penjumlahan nilai 10 dan r. Dengan demikian s akan bernilai 20. setelah s diisi dengan 20, nilai r baru dinaikan karena operator ++ ditulis dibelakang r. Disebut post-increment yang artinya dinaikkan dibelakang setelah penjumlahan anatara r dan 10 dilaksanakan.

Penaikan di Depan

Efek peletakkan tanda ++ di depan variabel ditunjukkan pada program berikut ini :

Contoh program :

//*-----------------------------------------------------------*

//* Contoh 2.4 : Pemakaian operator penaikan di *

//* belakang variabel *

//*-----------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

int r = 10;

int s;

clrscr();

s = 10 + ++r ;

cout << “ r = “ << r << ‘\n’ ;

cout << “s = “ << s << ‘\n’ ;

}

Hasil eksekusi :
  • r = 11
  • s = 21
Pada contoh ini, nilai r mula-mula dinaikan terlebih dahulu karena operator ++ ditempatkan didepan r. Disebut pre-increment kemudian nilainnya dijumlahkan dengan 10 dan diberikan ke s. Dengan demikian s bernilai 21 dan r sama dengan 11.

0 komentar:

Posting Komentar