Jumat, 18 Mei 2012

Dasar String c++

0 komentar

7.1. Konstatnta String
Suatu konstanta string ditulis dengan awalan dan akhiran tanda petik ganda ( “ ). Misalnya :

“ C++ “

Konstanta string disimpan dalam memori secara berurutan, setiap karakter menempati memori sebesar 1 byte. Setelah karakter yang terakhir terdapat karakter NULL (karakter dengan nilai ASCII sama dengan nol atau disimbolkan dengan ‘\0’, yaitu tanda \ diikuti nol).

Bila suatu string hanya berisi karakter NULL, string disebut sebagai string kosong.

7.2. Variabel String

Variabel string adalah variabel yang dipakai untuk menyimpan string. Misalnya :

char teks[10];

merupakan pernyataan untuk mendefinisikan variabel string dengan panjang maksimal 15 karakter (sudah termasuk karakter NULL).

7.3. Memasukan Data String Dari Keyboard

Setelah suatu variabel string didefinisikan, bisa mengisikan data ke variabel tersebut. Pemasukkan data dapat ditangani oleh cin.

Contoh program :

//*---------------------------------------------------------*

//* Contoh 7.1 : Pendefinisian variabel string dan *

//* pengisian variabel melalui cin *

//*---------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

char teks[13]; // String dengan panjang maksimal

// 13 karakter

clrscr();

cout << “Masukkan sebuah kata “ << endl;

cin >> teks;

cout << “Yang Anda Masukkan : “ << teks << endl;

}

Hasil eksekusi :
                                                     Masukkan sebuah kata
                                                     Halo  ¿
                                                     Yang Anda Masukkan : Halo
 
 






Pada contoh diatas bila Anda memasukkan sebuah kata seperti :

“Halo, Sobat”. Maka kata setelah spasi tidak akan terbaca, untuk mengatasi hal ini anda dapat menggunakan fungsi anggota get() pada obyek cin (cin.get()). Seperti contoh program berikut :

//*------------------------------------------------------------*

//* Contoh 7.2 : Pendefinisian variabel string dan *

//* pengisian variabel melalui cin.get() *

//*------------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

char teks[13]; // String dengan panjang maksimal

// 13 karakter

clrscr();

cout << “Masukkan sebuah kata “ << endl;

cin.get >> (teks, 13);

cout << “Yang Anda Masukkan : “ << teks << endl;

}


Hasil eksekusi :
                                Masukkan sebuah kata
                                Halo, Sobat  ¿
                                Yang Anda Masukkan : Halo Sobat
 
 



Array Berdimensi Dua c++

0 komentar
6.2. Array Berdimensi Dua

Array ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai gambaran, data kelulusan dari jurusan Teknik Tnformatika, Manajemen Informatika dan Teknik Komputer pada sekolah tinggi Komputer dari tahun 1992 hingga 1995 dapat dinyatakan dengan array berdimensi dua.
Sebelum membahas cara pendefinisian array berdimensi dua, perhatikan tabel berikut :

 
Jurusan
1992
1993
1994
1995
1. Teknik Informatika
35
45
80
120
2. Manajemen Informatika
100
110
70
101
3. Teknik Komputer
10
15
20
17

Bentuk seperti tabel diatas dapat dituangkan kedalam array berdimensi dua. Pendefinisiannya :

int data_lulus[3][4];

pada pendefiniasian diatas :

3 menyatakan jumlah baris (mewakili jurusan)
4 menyatakan jumlah kolom (mewakili tahun kelulusan)

nama_array[subscript_baris, subscript_kolom]
 
array berdimensi dua dapat diakses dengan bentuk :



Contoh program :

//*-----------------------------------------------------*

//* Contoh 6.2 : Pemakaian array berdimensi *

//* dua *

//*-----------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

int data_lulus[3][4]; // Array berdimensi dua

int tahun, jurusan;

clrscr();

// Memberikan data ke elemen array data_lulus

data_lulus[0][0] = 35; // data TI – 1992

data_lulus[0][1] = 45; // data TI - 1993

data_lulus[0][2] = 90; // data TI - 1994

data_lulus[0][3] = 120; // data TI - 1995

data_lulus[1][0] = 100; // data MI – 1992

data_lulus[1][1] = 110; // data MI - 1993

data_lulus[1][2] = 70; // data MI – 1994

data_lulus[1][3] = 101; // data MI - 1995

data_lulus[2][0] = 10; // data TK – 1992

data_lulus[2][1] = 15; // data TK- 1993

data_lulus[2][2] = 20; // data TK - 1994

data_lulus[2][3] = 17; // data TK – 1995

// Proses untuk memperoleh informasi kelulusan

while (1)

{

cout << “Jurusan ( 0 = TI, 1 = MI, 2 = TK ) : “ ;

cin >> jurusan;

if ((jurusan = = 0 ) || (jurusan = = 1) || (jurusan = = 3))

break; // Keluar dari while

}

while (1)

{

cout << “Tahun ( 1992 – 1995) : “ ;

cin >> tahun;

if (( tahun >= 1992 ) && ( tahun <= 1995 )

{

tahun - = 1992; // Konversi ke 0, 1, 2 atau 3

break; // Keluar dari while

}

}

cout << “Jumlah yang lulus = “

<< data_lulus[jurusan][tahun] << endl;

}

Hasil eksekusi :


                  Jurusan ( 0 = TI, 1 = MI, 2 = TK ) : 1 ¿
                  Tahun (1992 – 1195) : 1992 ¿
                  Jumlah yang lulus = 100
 



Mula-mula program mengisi data ke array data_lulus. Kemudian program meminta data jurusan dan tahun dari keyboard. Kedua data masukkan dipastikan tidak akan berada diluar jangkauan kedua subscript-nya.


6.3. Array Berdimensi Tiga
            tipe nama_array[subscript1][subcsript2][subscript3]
 
Bentuk umum pendefinisian array berdimensi tiga :



Sebagai contoh :

int huruf[2][8][8] ;

merupakan pendefinisian array data_huruf sebagai array berdimensi tiga.

Array Dimensi Satu c++

0 komentar
6.1. Array Dimensi Satu

Gambaran sebuah array ditunjukkan pada Contoh Program 6.1. Program ini meminta pemakai untuk memasukkan 5 buah data temperatur dari keyboard. Kelima data tersebut disimpan pada array bernam suhu. Selanjutnya data yang ada pada array tersebut ditampilkan ke layar.

Contoh program :

//*------------------------------------------------*

//* Contoh 6.1 : program menggunakan *

//* array *

//*------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

float suhu[5]; // Array dengan elemen 5 bertipe float

clrscr();

// Membaca data dari keyboard dan meletakkan array

cout << “Masukkan 5 buah data suhu” << endl;

for (int i = 0; i < 5; i ++)

{

cout << i + 1 << “ . “;

cin >> suhu[i];

}

// Menampilkan isi array ke layar

cout << “Data suhu yang anda masukkan : “ << endl;

for ( i = 0; i < 5; i ++ )

cout << suhu[i] << endl;

}

Masukkan 5 buah data suhu
1 : 27.5 ¿
2 : 28 ¿
3 : 27.5 ¿
4 : 30.5 ¿
5 : 27 ¿
Data suhu yang anda masukkan
27.5
28
27.5
30.5
27


 



Hasil eksekusi :













Tampak diatas terdapat pernyataan :

- float suhu[5]; menyatakan array suhu dapat menyimpan 5 (lima) buah data bertipe float.

- suhu[i] menyatakan elemen suhu dengan subscript sama dengan i.

- cin >> suhu[i]; : membaca data dari keyboard dan meletakkan ke elemen nomor i pada array suhu.

- cout << suhu[i]; : akan menampilkan elemen bernomor i pada array suhu.

Rekursi c++

0 komentar
5.10. Rekursi

Fungsi dalam C++ dapat dipakai secara rekursi, artinya suatu fungsi dapat memanggil fungsi yang merupakan dirinya sendiri. Penerapan rekursi diantaranya untuk menghitung nilai :

Xn

Dengan n merupakan bilangan bulat positif. Solusi dari persoalan ini berupa :

Jika n = 1 maka Xn = X

Selain itu : Xn = X * Xn – 1

Contoh program :

//*------------------------------------------------*

//* Contoh 5.13 : Opreasi pangkat secara *

//* rekursi *

//*------------------------------------------------*

# include <iostream.h>

#include <conio.h>

long int pangkat ( int x, int n);

void main()

{

int x, y;

clrscr();

cout << “ Menghitung x ^ y “<< endl;

cout << “ x = “ ;

cin >> x ;

cout << “ y = “ ;

cin >> y ;

cout << x << “ ^ “ << y << endl;

<< pangkat(x, y) << endl;

}

long int pangkat(int x, int n)

{

if (n = = 1 )

return(x);

else

return(x * pangkat(x, n – 1));

}

                     Menghitung x ^ y
                     x = 2 ¿
                     y = 3 ¿
                     2 ^ 3 = 8
 
Hasil elsekusi :




Function Overloading c++

0 komentar
5.9. Function Overloading

Function Overloading atau Overloading terhadap fungsi memungkinkan sebuah fungsi dapat menerima bermacam-macam tipe dan memberikan nilai balik yang bervariasi pula.

Contoh program :

//*-----------------------------------------------*

//* Contoh 5.12 : Contoh overloading *

//* terhadap fungsi *

//*-----------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

// Prototipe fungsi

int kuadrat (int i);

long kuadrat(long l);

double kuadrat(double d);

void main()

{

cout << kuadrat(2) << endl;

cout << kuadrat(66666) << endl;



cout << kuadrat(1.2) << endl;

}

// Definisi fungsi

int kuadrat (int i)

{

return(i * i);

}

long kuadrat (long l)

{

return(l * l);

}

double kuadrat (double d)

{

return(d * d);

}

            4
            149388260
            1.44
 
Hasil rekursi :






Program 5.12 menunjukkan pemanggilan fungsi kuadrat() dengan berbagai bentuk tipe data.

Inline Function c++

4 komentar
5.8. Inline Function

Inline function dengan cukup menyisipkan kata-kata inline didepan tipe nilai balik fungsi dalam pendefinisian fungsi. Contoh :

inline jumlah (int x, int y)

{

return(x + y);

}

inline function disarankan dipakai pada fungsi yang sering dipanggil dan ukurannya kecil (terdiri satu atau dua pernyataan), terutama jika dilibatkan pada pernyataan pengulangan proses (while, for dan do-while). Misalnya pada bentuk seperti berikut :

for (int i = 1; i < 100; i++)

cout << i << “.” << jumlah (i, 2 * i) << endl;

jika fungsi jumlah () tidak ditulis sebagai inline function, proses tersebut akan menjadi relatif lambat.

Contoh program :

//*---------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.11 : Pembuatan fungsi inline *

//*---------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

// Definisi fungsi sebagai inline

inline int jumlah(int x, int y)

{

return(x + y );

}

void main()

{

clrscr();

for (int i = 1; i < 100; i ++ )

cout << i << “ . “ << jumlah(i, 2 * i) << endl;

}

  1. 3
  2. 6
  3. 9
  4. 12
  5. 15
  6. 18
 
Hasil eksekusi :






Referensi c++

0 komentar
5.7. Referensi
    Int &ref = nama_variable ;
 
Referensi digunakan untuk memberikan nama alias dari variabel. Bentuk pendeklarasiannya :



Tanda & mengawali nama referensi.

Setelah pendeklarasian seperti diatas, ref menjadi nama alias dari nama_variabel. Penggubahan nilai terhadap nama_variabel dapat dilakukan melalui nama_variabel itu sendiri atau melalui referensi ref, sebagaimana dapat dilihat pada contoh dibawah ini.

Contoh program :

//*-----------------------------------------------------*

//* Contoh 5.9 : contoh referensi *

//*-----------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

int i ;

int &r = 1; // Deklarasi referensi

clrscr();

i =10;

cout << “i = “ << i << endl;

cout << “ r = “ << r << endl;

r = 55;

cout << “i = “ << i << endl;

cout << “ r = “ << r << endl;

}


i = 10
r = 10
i = 55
r = 55
 
Hasil eksekusi :







Tampak bahwa pengubahan nilai terhadap i maupun r memberikan efek sama. 
Operator juga bekerja pada suatu variabel maupun referensinya dengan efek yang sama. Sebagai contoh :

//*-----------------------------------------------------*

//* Contoh 5.10 : Operasi penaikan isi variabel*

//* melalui referensi *

//*-----------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

int i = 55;

int &r = i; // Referensi

clrscr();

cout << “i = “ << i << “ r = “ << r <<endl;

i ++ ;

cout << “ i = ” << i <<“ r = “ << r << endl;

r ++ ;

cout << “i = “ << i << “ r = “ << r << endl;

i = 55   r = 55
i = 56   r = 56
i = 57   r = 57

 
}

Hasil eksekusi :




Operator ++ pada i maupun r akan mengubah nilai keduanya, karena i dan r menyiratkan memori yang sama.

Nilai Bawaan Untuk Nilai Fungsi c++

0 komentar
5.5. Nilai Bawaan Untuk Nilai Fungsi

Salah satu keistimewaan C++ adalah adanya kemampuan untuk menyetel nilai bawaan (default) argumen fungsi. Argumen-argumen yang mempunyai nilai bawaan nantinya dapat tidak disertakan didalam pemanggilan fungsi dan dengan sendirinya C++ akan menggunakan nilai bawaan dari argumen yang tidak disertakan.

Contoh program :

//*--------------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.7 : Menggambarkan nilai bawaan dalam *

//* argumen fungsi *

//*--------------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void tulis_cplus(int jum); // Prototipe fungsi

void main()

{

clrscr();

tulis_cplus(1); // Untuk menuliskan sebuah tulisan C++

}

void tulis_cplus(int jum);

{

for (int i = 0; i < jum; i ++)

cout << “ C++ “ << endl;

cout << “ Seleseai “ << endl;

}


                   C++
                   Selesai
 
Hasil eksekusi :







Contoh program :

//*------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.8 : Menggambarkan nilai bawaan *

//* Dalam argumen fungsi *

//*----- ---------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void tulis_cplus(int jum = 1); // Prototipe fungsi

// Dan menyetel nilai bawaan fungsi

void main()

{

clrscr();

tulis_cplus(); // Argumen tidak perlu disebutkan

}



void tulis_cplus(int jum);

{

for (int i = 0; i < jum; i ++)

cout << “ C++ “ << endl;

cout << “ Seleseai “ << endl;

}

Pada contoh program 5.7 dan 5.8 mempunyai kesamaan hanya saja pada contoh program 5.8 dalam prototipe fungsi nilai bawaannya dikut sertakan sehingga pada saat argumen pemanggilan fungsi tidak perlu di tuliskan lagi.

Selasa, 15 Mei 2012

Operator Resolusi Lingkup c++

0 komentar
5.4. Operator Resolusi Lingkup

Pada C++ terdapat operator dua buah tanda titik-dua ( :: ). Operator ini disebut operator resolusi lingkup (scope resolution). Kegunaanya untuk mengakses variabel yang didefinisikan diluar suatu fungsi.

Contoh program :

//*---------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.6 : Pemakaian operator resolusi *

//* lingkup ( :: ) *

//*---------------------------------------------------------*

#include < iostream.h>

#include <conio.h>

int x = 50; // Variabel eksternal

void main()

{

double x; // Definisi variabel lokal

clrscr();

x = 5.678901234; // Variabel lokal yang diberi nilai

cout << x << “ “ << ::x << endl;

::x = 77; // Variabel eksternal yang diberi nilai

cout << x << “ “ << ::x << endl;

}


Hasil eksekusi :



                  5.6789            50
                  5.6789      77
 


Program diatas mengungkapkan bahwa sekalipun didalam suatu fungsi terdapat variabel yang namanya sama dengan nama variabel eksternal, kedua variabel tersebut tetap bisa diakses.

Lingkup variabel c++

0 komentar

5.3. Lingkup variabel

Lingkup variabel menentukan keberadaan suatu variabel tertentu dalam fungsi. Ada variabel yang hanya dikenal di suatu fungsi dan tidak dikenal pada fungsi lain. Namun ada juga variabel yang dapat diakses oleh semua fungsi. 

Variabel Otomatis

Variabel yang didefinisikan di dalam suatu fungsi berlaku sebagai variabel lokal bagi fungsi. Artinya, variabel tersebut hanya dikenal didalam fungsi tempat variabel didefinisikan.

Contoh program :

//*---------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.2 : Memperlihatkan efek variabel *

//* otomatis (lokal) *

//*---------------------------------------------------------*

#include < iostream.h>

#include <conio.h>

void alpha(); // Prototipe fungsi

void main()

{

int x = 22; // Variabel lokal pada main()

double y = 2.22;

clrscr();

cout << “ Pada main() : x = “ << x

<< “ y = “ << y << endl;

alpha(); // Panggil fungsi alpha

cout << “Pada main() : x = “ << x

<< “ y = “ << y << endl;

}



// Definisi fungsi alpha()



void alpha()

{

int x = 20; // Variabel lokal pada alpha()

double y = 3.14;

cout << “Pada alpha() : x = “ << x

<< “ y = “ << y << endl;

} 
Hasil ekseskusi :
                        Pada main() : x = 22   y = 2.22
                        Pada alpha() : x = 22   y = 3.14
                        Pada main() : x = 22   y = 2.22



 
 





Tampak bahwa perubahan x dan y pada alpha() tidak mempengaruhi variabel bernama sama pada main(). Karena variabel-variabel tersebut bersiafat lokal bagi masing-masing fungsi yag mendefinisikannya. Variabel x dan y pada fungsi alpha() yang disebut sebagai variabel otomatis. 
 
Variabel Eksternal

Variabel eksternal adalah variabel yang didefinisikan diluar fungsi manapun. Variabel ini dikenal juga sebagai variabel global, sebab variabel ini dikenal disemua fungsi.

Contoh program :

//*---------------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.3 : Pemakaian Variabel eksternal *

//*--------------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

int oblade = 550; // Variabel eksternal

void tambah(); // Prototipe fungsi

void main()

{

clrscr();

cout << oblade << endl;

tambah();

cout << oblade << endl;

tambah();

cout << oblade << endl;

}

// Definisi fungsi

void tambah ()

{

oblada ++ ; // Variabel eksternal dinaikkan

}

 551
 552
 553
 
Hasil eksekusi :





Guna memeperjelas suatu variabel didalam suatu fungsi yang menggunakannya dapat mendeklarasikan (bukan mendefinisikan, karena tidak ada pengalokasian memori) dengan menambahkan kata extern didepan tipa data.

Contoh program :

//*------------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.4 : Pemakaian Variabel eksternal *

//* dengan tambahan kata extern *

//*------------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

int oblade = 550; // Variabel eksternal

void tambah(); // Prototipe fungsi

void main()

{

clrscr();

cout << oblade << endl;

tambah();

cout << oblade << endl;

tambah();

cout << oblade << endl;

}

// Definisi fungsi

void tambah ()

{

extern oblade;

oblada ++ ; // Variabel eksternal dinaikkan

}


Variabel Statis

Variabel eksternal maupun otomatis dapat berkedudukan sebagai variabel statis. Suatu variabel statis mempunyai sifat :

- Jika variabel lokal berdiri sebagai variabel satatis, maka :

- Variabel tetap hanya dapat diakses pada fungsi yang mendefinisikannya

- Variabel tidak hilang saat eksekusi fungsi berakhir

- Inisialisasi oleh pemrogram akan dilakukan sekali saja selama program dijalankan.

- Jika variabel eksternal dijadikan sebagai variabel statis,variabel ini dapat diakses oleh semua file yang didefinisikan pada file yang sama dengan variabel eksternal tersebut.

Contoh program :

//*-----------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.5 : Menunjukkan efek variabel satatis *

//*-----------------------------------------------------------*

#include<iostream.h>

#include <conio.h>

void saya_ingat(); // Prototipe fungsi

void main()

{

int mana = 50;

clrscr();

saya_ingat();

saya_ingat();

saya_ingat();

cout << “ main() : mana = “ << mana << endl;

}

// Pada fungsi berikut

// mana didefinisikan sebagai variabel statis

void saya_ingat()

{

static int mana = 77; // variabel statis

mana ++; // Naikkan sebesar 1

cout << “ Saya_ingat () : mana = “ << mana << endl;

}

Saya_ingat ()  : mana = 78
Saya_ingat ()  : mana = 79
Saya_ingat ()  : mana = 80
  main()        : mana = 50
 
Hasil eksekusi :






Berdasarkan hasil diatas, terlihat bahwa variabel statis mana pada fungsi saya_ingat () hanya diinisialisasi (bernilai 77) sekali saja. Kemudian setiap kali saya_ingat () dipanggil nilai variabel tersebut dinaikkan sebesar 1.

Fungsi tanpa Nilai Balik c++

1 komentar
5.2. Fungsi tanpa Nilai Balik

Adakalanya suatu fungsi tidak perlu memiliki nilai balik. Misalnya fungsi yang hanya dimaksudkan untuk menampilkan suatu keterangan saja.pada funsi seperti ini, tipe nilai balik fungsi yang diperlukan adalah void.]

Contoh :

void tampilkan_judul ()

{

cout << “PT. Aria perkasa Manunggal” << endl;

cout << “Jl. Kertadipura Tenggara 27R” << endl;

cout << “Kudus” << endl;

}

pada contoh funsi diatas, tidak ada pernyataan return, mengingat fungsi tidak memiliki nilai balik. Namaun penggunaan pernyataan return secara eksplisit juga diperkenenkan. Dalam hal ini digunakan berbentuk :

return

saja.

Jadi contoh diatas dapat ditulis :

void tampilkan_judul ()

{

cout << “PT. Aria perkasa Manunggal” << endl;

cout << “Jl. Kertadipura Tenggara 27R” << endl;

cout << “Kudus” << endl;

return; }

Definisi Fungsi c++

0 komentar
5.1. Definisi Fungsi

Setiap fungsi yang dipanggil didalam program harus didefinisikan. Letaknya dapat dimana saja.

Contoh definisi kuadrat() :

// Prototipe funsi

long kuadrat (long 1);

-------------------------------------

// Definisi fungsi

long kuadrat(long 1)

{

return(1 * 1);

}

Pernyataan return di dalam fungsi digunakan untuk memeberikan nilai balik fungsi. Pada contoh diatas, fungsi kuadrat() memberikan nilai balik berupa nilai kuadrat dari argumen.

Contoh program :

//*------------------------------------------------------------*

//* Contoh 5.1 : Pembuatan fungsi dengan argumen *

//* bertipe long dan nilai balik berupa *

//* long *

//*------------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <iomanip.h>

#include <conio.h>

long kuadrat(long1); // prototipe fungsi

void main()

{

clrscr();

for ( long bil = 200; bil < 2000; bil+= 200 )

cout << setw(8) << bil

<< setw(8) << kuadrat(bil) << endl;

}

// Definisi fungsi
 
long kuadrat(long 1)

{

return( 1 * 1 );

}


  200        40000
  400      160000
  600      360000
  800      640000
1000    1000000
1200        1440000
1400        1960000
1600        2560000
1800    3240000
 
Hasil eksekusi :








Pernyataan Continue c++

1 komentar

4.6. Pernyataan Continue

Kegunaan dari continue dipakai untuk mengarahkan eksekusi ke putaran atau iterasi berikutnya pada pernyataan pengulangan. Efek dari dari perintah ini pada for, while dan do-while :

- Pada for :

Ungkapan ke tiga pada for (ungkapan terkanan yang terletak didalam ( ) pada for ) akan dijalankan dan kemudian ungkapan ke dua diuji lagi.

- Pada while dan do-while :

Pengujian terhadap ungkapan pada while dilakkan kembali.

Contoh menunjukan efek continue pada for :

//*-------------------------------------------------------*

//* Contoh 4.8 : Melihat efek continue pada for *

//*-------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

int bil;

clrscr();

for ( bil = 0; bil < 10; bil++)

{

cout << bil << ‘ ‘ ;

continue;

cout << “Perhatikan apakah saya muncul” << endl;

}

}



0  1  2  3  4  5  6  7  8  9
 
Hasil eksekusi :




Pernyataan : cout << “Perhatikan apakah saya muncul “ << endl; 
Tidak pernah tersentuh (hal ini akan dilaporkan sewaktu pengompilasian program), sebab continue menyebabkab bil++ diproses dan bil < 10 diuji kembali.

Contoh program penggunaan continue pada while :

//*----------------------------------------------------*

//* Contoh 4.9 : Pengunaan continue pada *

//* while *

//*----------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main()

{

int pencacah; // Manyatakan banyaknya nilai

float nilai; // Menyatakan nilai yang dimasukkan

float total; // Menyatakan total dari nilai

clrscr();

cout << “Menghitung nilai rata-rata “ <<endl;

cout << “Akhiri dengan memasukkan nilai negatif “ << endl ;

pencacah = 0; // Mula-mula diisi dengan nol

total = 0;

while ( 1 ) // Ungkapan selalu benar

{

cout << “Nilai ke- “ << pencacah + 1 << “ = “;

cin >> nilai ; // Baca nilai

if (nilai > 100)

{

cout << “ Nilai diatas diabaikan” << endl;

continue; // Ulangi keawal while

}

if ( nilai < 0 )

break; // keluar dar while

pencacah ++; // Naikkan pencacah sebesar 1

total += nilai ; // Tambahkan nilai ke total

}

cout << “Jumlah nilai = “ << pencacah << endl;

cout << “ Nilai rata-rata = “ << total / pencacah << endl;

} 

Menghitung nilai rata-rata
Akhiri dengan memasukkan nilai negatif
Nilai ke-1 = 50 ¿
Nilai ke-2 = 60 ¿
Nilai ke-3 = 700 ¿
Nilai diatas diabaikan
Nilai ke-3 = 70 ¿
Nilai ke-4 = -1 ¿
Jumlah nilai    = 3
Nilai rata-rata = 60



 
Hasil eksekusi :











4.7. Menghentikan Program dengan exit()

Suatu eksekusi program dapat dihentikan melalui pemanggilan funsi exit(). Hal ini dapat dilakukan jika dalam sebuah program ada suatu eksekusi kondisi yang tidak dikehendaki.

exit (nilai_keluar);
 
Bentuk pemakaian exit() :



nilai_keluar dapat disi dengan dengan 0 sampai dengan 255. Umumnya jika program dapat melakukan tugasnya dengan bauk maka nilain keluarnya adalah 0. nilai keluar tidak sama dengan nol untuk menyatakan suatu kesalahan.

Contoh program :

//*------------------------------------------------------*

//* Contoh 4.10 : Penggunaan exit() *

//*------------------------------------------------------*

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <ctype.h> // Untuk toupper()

#include <stdlib.h> // Untuk exit()

void main()

{

char jawab;

cout << “ Y = ya, T = Tidak. Pilihan ( Y/T ) : “ ;

for ( ; ; )

{

// Baca tombol dan ubah ke hurf kapital

jawab = toupper(getch());

if ((jawab = = ‘Y’) || (jawab = = ‘T’))

{

cout << jawab << endl;

if ( jawab = = ‘Y’)

exit(1);

else

exit(0);

}

}

}